Perbandingan Kinerja Multifactor Evaluation Process (MFEP) dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan mutasi karyawan (Studi Kasus pada PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Departement Information Technology)
Main Article Content
Abstract
Perkembangan dari sistem pengambilan keputusan saat ini terus meningkat, pada penelitian sebelumnya penulis hanya menggunakan salah satu metode, upaya meningkatkan kinerja dan pelaksanaan tugas bagi karyawan, dalam meningkatkan motivasi bagi karyawan, salah satu cara yang ditempuh dalam langkah nyata adalah mutasi karyawan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan antara lain absensi, mengisi joblist, kunjungan sesuai RPIT, disiplin, kerjasama team, inovasi, dan kominmen terhadap perusahaan dimana penulis akan menggunakan dua metode sistem pengambilan keputusan untuk mendapatkan perbandingan. Pada PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Departement IT terbagi menjadi 2 Divisi, yaitu IT Office Support dan IT Store Support, IT Office Support bertugas memonitor dan maintenance semua aplikasi yang berjalan di Office serta DC, sedangkan IT Store Support bertugas memonitor dan maintenance semua aplikasi yang berjalan di Store/Toko. Pada tahun 2016 Manager dituntut oleh manajemen untuk mengurangi staff IT, baik pada IT Office Support maupun IT Store Support. IT Store Support 9 orang, IT Office Support 4 orang. Berdasarkan peraturan baru IT Store Support membutuhkan karyawan berdasarkan rasio 1:50 yaitu 1 orang 50 toko, jumlah toko saat ini 260 toko, jadi 260/50 = 5,2 jadi seharusnya hanya 5-6 orang untuk jumlah IT Store Support. Sedangkan IT Office Support Shift kerja dengan 3 Shift membutuhkan minimal 5 orang. Manager harus menentukan karyawan dengan jabatan IT Store Support akan di Mutasi 2 orang dan 1 orang pindah Divisi. Beberapa metode yang digunakan dalam SPK diantaranya adalah metode Multi Factor Evalution Process (MFEP) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Dengan adanya dua metode tersebut penulis ingin mengetahui metode manakah yang cocok untuk menentukan Mutasi Karyawan.